Tulisan ini merupakan lanjutan dari unggahan di blog ini sebelumnya. Seperti yang sudah disebutkan kalau dari penginapan bisa melihat patung Garuda Wisnu Kencana di kejauhan, tempat ini jadi tujuan pertama yang dikunjungi. Beberapa kali ke Bali, tapi belum sempat ke GWK. Aku pribadi sangat suka tempat wisata semacam ini, melihat hasil karya manusia di antara hasil ciptaanNya. Oh iya saat ke sini kami naik ojek online. Kurang tahu apa ada kendaraan umum yang bisa ke sini.
Setelah membeli tiket (ada beberapa jenis tiket dengan harga dan fasilitas masing-masing), kami pun naik menuju patung GWK dengan mengendarai shuttle. Shuttle ini merupakan salah satu pilihan dari tiket, untuk yang tidak memilih ini bisa jalan kaki yang lumayan jauh dan naik. Karena kami membawa balita dan kondisi fisik yang gemporan, kami pilih tiket dengan shuttle ini. Kalau tidak salah tiketnya seharga 125 ribu per orang.
Masuk area pelataran patung GWK langsung takjub. Patung sebesar dan semegah itu tampak begitu wah di mataku. Benar-benar ciptaan yang indah. Kalau melihat karya semacam ini rasanya langsung membayangkan tinggal di dunia itu, di antara para dewa dan tokoh-tokohnya. Entah manusia macam aku ini bakal jadi apa.
Saat mulai masuk ke gedung, pengunjung disuguhi alunan gamelan. Sepanjang hal terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan GWK. Tepat di depan lift ada petugas dan pengunjung yang tampak berjubel. Ternyata untuk naik lagi masih dikenakan biaya lagi yang lumayan besar. Kami memutuskan cukup melihat dari luar saja dan mengambil beberapa foto juga video.
Saat kembali turun, shuttle berhenti di tengah (bukan di posisi saat kami akan naik). Di sini banyak pengunjung menikmati pemandangan perbukitan juga pertunjukan seni. Menjelang senja, para penari mulai beraksi. Dengan pemandangan yang indah, menyaksikan salah satu hasil peradaban manusia secara langsung sangat menyenangkan.
GOODBYE SANITY 