Nye-Katen

Bianglala di Sekaten , Alun-alun Utara Yogyakarta.

Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulut, Rabiul awal tahun Hijrah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Itu adalah pengertian Sekaten menurut Wikipedia. Kalau buatku Sekaten artinya ngawul sambil njajan di pasar malam di Alun-alun Utara Yogyakarta. Maka begitulah yang terjadi beberapa hari lalu, aku dan Mesha “Jon” Christina nyekaten.

Ngawul itulah jadwal utama kami. Sebagai “emak-emak” kita berdua memang suka sekali namanya masar alias menyusuri pasar. Mungkin karena rai kami pasaran, entahlah, hanya Kim Nam Gil dan kumisnya yang tahu.

Awul-awul, karena klamben tak harus mahal.

Sepasang Kaki yang Bercinta di Bianglala.

Setelah memarkir “mercy” kami di parkiran penjual buku-buku loak di samping Kantor Pos Pusat kami pun langsung me-ngawul. Tadinya mau tak titipin ke pak pulisi yang ada di pojokan itu saja, ya itung-itung daripada cuma nyangkruk di pos kan mending diberi amanah menjaga Fernando dan Hugo, dua laki-laki ganteng kebanggaanku dan si Jon Luvia itu.

Di Awul-awul aku dan Jon Luvia ngubek-ngubek baju yang digantung dan dimbrukno. Akhirnya aku dapat celana pendek dan dress alias daster senilai 10 juta ribu. Selesai ngawul kami tertarik dengan Bianglala yang berputar-putar. Sudah lama rasanya tak naik mainan yang satu ini. Maka dengan bergenggaman tangan dan berdoa aku dan Jon membeli tiket dan naik.

Awalnya ser-ser gimana gitu, selanjutnya mulai anteng, selanjutnya jerit-jerit! Bianglala diputar semakin kenceng dan kotak di mana kami dikurung uglak-uglik seolah mau copot dari tempatnya. Beruntung ada sepasang kekasih yang terlihat tenang di kotak yang lain. Hubungannya? Selesai jerit-jerit minta turun yang tak dihiraukan si Mas penjaga Bianglala kami pun mulai lapar. Es krim dan pentol jadi pilihanku untuk pembuka. Selanjutnya gorengan sak kresek.

Sebenarnya ada satu lagi “emak” yang mau gabung nyekaten tapi karena “perbedaan waktu” akhirnya dia tidak jadi datang. Oh iya, postingan ini menandai 4 tahun kebersamaanku ngeblog sama WordPress lho. Cie…cie….

Senja cantik sore itu.

***

2 thoughts on “Nye-Katen

Leave a comment